“Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)
- Waktu yang paling mulia dan barakah
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh” (QS. Al-Fajr: 1-2)
“Dan malam-malam yang sepuluh,” terangnya, “adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjahsebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan sejumlah ulama salaf dan khalaf.”
- Di dalamnya ada hari arafah
“Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya” (H.R Muslim)
- Haji dilakukan di waktu itu
Sebagian besar rukun haji dilaksanakan tanggal 8,9 dan 10 Dzulhijjah. Hari-hari tersebut merupakan 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah.
- Berkumpulnya induk-induk ibadah
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih disukaiNya untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana 10 hari ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)
No comments:
Post a Comment